Skip to main content

CERITA DAN KISAH 3 MURID TJOKROAMINOTO

Kisah 3 murid Tjokroaminoto: Soekarno, Semaoen, Kartosoewirjo

Kisah 3 murid Tjokroaminoto ini merupakan kelanjutan dari postingan mimin yang kemarin tentang perjalanan HOS Tjokroaminoto.HOS Tjokroaminoto mempunyai 3 murid yang sangat berpengaruh dalam sejarah bangsa indonesia, mereka bertiga menjadi pelaku sejarah yang tak akan terlupakan bagi bangsa indonesia dan akan selalu di kenang selamanya.Agar tidak penasaran mari simak penjelasannya di bawah ini yuk mari.

Jauh sebelum mereka memilih jalan hidupnya masing-masing, tiga tokoh terkenal yaitu  Soekarno, Semaoen, dan Kartosoewirjo pernah tinggal bersama. Mereka pernah menjadi murid dari pemimpin Sarekat Islam Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. Di sebuah jalan kecil bernama Gang Paneleh VII, di dekat Sungai Kalimas, Surabaya, rumah Tjokroaminoto berada. Rumah yang  bernomor 29-31.Setelah menjadi pemimpin SI yang anggotanya lebih dari 2,5 juta orang, Tjokroaminoto yang saat itu berusia 33 tahun tidak memiliki penghasilan lain, selain dari rumah kos yang dihuni 10 orang itu. Dan setiap orang yang menghuni kos tersebut  membayar Rp 11. Istri Tjokro, Soeharsikin, yang mengurus keuangan mereka.

Sudah banyak alumni rumah kos tersebut yang menjadi tokoh pergerakan sebelum kemerdekaan. Antara lain adalah Soekarno yang kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia. Semaoen, Alimin, dan Musso menjadi tokoh-tokoh utama Partai Komunis Indonesia dan  SM Kartosoewirjo yang kemudian menjadi pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Di rumah itu juga, para tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur sering bertukar pikiran. 

Soekarno
Soekarno 'mondok' di rumah Tjokroaminoto pada usia 15 tahun. Ayah Soekarno, Soekemi Sosrodihardjo, menitipkan Soekarno yang melanjutkan pendidikan di Hoogere Burger School (HBS). Saat itu, tahun 1916,yang mana  Tjokroaminoto sudah menjadi Ketua Sarekat Islam, organisasi politik terbesar dan yang pertama tmenggagas tentang  nasionalisme.
Dalam salah satu biografinya yang ditulis Cindy Adams, Soekarno mengenang menjadikan  Tjokroaminoto sebagai idolanya dan panutan. Dia sering  belajar tentang menggunakan politik sebagai alat mencapai kesejahteraan rakyat. Dia  sering juga belajar tentang bentuk-bentuk modern pergerakan seperti pengorganisasian massa dan perlunya menulis di media. Sesekali ia menulis menggantikan Tjokro di Oetoesan Hindia dengan nama samaran Bima. Soekarno juga kerap menirukan gaya Tjokroaminoto  dalam berpidato.

SM Kartosoewirjo
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo muda mulai tertarik pada dunia pergerakan saat bersekolah di Nederlandsch Indische Artsen School atau disebut juga dengan Sekolah Dokter Jawa yang berlokasi di Surabaya pada 1923. Dia juga gemar membaca buku-buku milik pamannya, Mas Marco Kartodikromo yang kebanyakan buku beraliran kiri dan sosialisme. Marco dikenal sebagai wartawan dan aktivis Sarikat Islam beraliran merah. Terpengaruh berbagai bacaan itu, Kartosoewirjo mulai masuk  ke politik dengan bergabung dengan Jong Java dan kemudian Jong Islamieten Bond.
Guru utamanya di dunia pergerakan sekaligus yaitu guru agamanya adalah Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Kartosoewirjo begitu mengagumi dan terpesona dengan Tjokroaminoto yang sering berpidato dalam setiap berbagai pertemuan. Kartosoewirjo pun melamar menjadi murid dan mulai mondok di rumah Ketua Sarekat Islam itu di Surabaya.
Untuk membayar uang pondokan dan kos , Kartosoewirjo bekerja di surat kabar Fadjar Asia milik Tjokroaminoto. Ketekunan dan kecerdasan membuatnya menjadi sekretaris pribadi Tjokroaminoto. 
Tulisan-tulisan yang berisi penentangan terhadap bangsawan Jawa yang bekerjasama dengan Belanda menjadi ciri khas Kartosoewirjo. Dalam artikelnya tampak pandangan politiknya yang radikal. Dia juga sering mengkritik pihak nasionalis. Kartosoewirjo bersama Tjokroaminoto hingga tahun 1929.
Pada masa perang kemerdekaan 1945-1949, Kartosoewirjo terlibat aktif tetapi sikap kerasnya membuatnya sering bertolak belakang dengan pemerintah. Kekecewaannya terhadap pemerintah membulatkan tekadnya untuk membentuk Negara Islam Indonesia yang diproklamirkan pada 7 Agustus 1949. Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh bergabung. 
Perjuangan Kartosoewirjo berakhir ketika aparat keamanan menangkapnya setelah melalui perburuan panjang di wilayah Gunung Rakutak di Jawa Barat pada 4 Juni 1962. Soekarno yang menjadi presiden, teman kosnya semasa di Surabaya, adalah orang yang menandatangani eksekusi mati Kartosoewirjo pada September 1962. 

Semaoen
Semaoen adalah Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) pertama di Indonesia . Kemunculannya di panggung politik pergerakan dimulai di usia belia, 14 tahun. Saat itu, tahun 1914, ia bergabung dengan Sarekat Islam (SI) wilayah Surabaya. 
Pertemuannya dengan Henk Sneevliet tokoh komunis asal Belanda pada 1915, membuat Semaoen bergabung dengan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging, organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) cabang Surabaya.
Aktivitasnya yang tinggi dalam dunia pergerakan membuatnya berhenti bekerja perusahaan kereta Belanda. Saat pindah ke Semarang, dia menjadi redaktur surat kabar VSTP berbahasa Melayu, dan Sinar Djawa-Sinar Hindia, koran Sarekat Islam Semarang.
Pada tahun 1918 dia juga menjadi anggota dewan pimpinan di Sarekat Islam (SI). Sebagai Ketua SI Semarang, Semaoen banyak terlibat dengan pemogokan buruh. Bersama-sama dengan Alimin dan Darsono, Semaoen mewujudkan cita-cita Sneevliet untuk memperbesar dan memperkuat gerakan komunis di Hindia Belanda. 
Sikap dan prinsip komunisme yang dianut Semaoen membuat renggang hubungannya dengan anggota SI lainnya. Pada 23 Mei 1920, Semaoen mengganti ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi Partai Komunis Indonesia dan Semaoen sebagai ketuanya.PKI pada awalnya adalah bagian dari Sarekat Islam, tapi akibat perbedaan paham akhirnya membuat kedua kekuatan besar di SI ini berpisah pada bulan Oktober 1921.
Pada akhir tahun itu juga dia meninggalkan Indonesia untuk pergi ke Moskow, dan Tan Malaka menggantikannya sebagai Ketua Umum. Setelah kembali ke Indonesia pada bulan Mei 1922, dia mendapatkan kembali posisi Ketua Umum dan mencoba untuk meraih pengaruhnya kembali di SI tetapi kurang berhasil.

nah gimana penjelasannya tetntang 3 murid HOS Tjokroaminoto.Banyak info dan fakta sejarah yang menarik bukan dan apa bila kalian penasaran tentang sejarah dan perjalanan dari tokoh  HOS Tjokroaminoto tersebut bisa dilihat dalam artikel mimin yang kemarin atau bisa klik http://alkarmosite.blogspot.com/2018/10/perjalanan-sejarah-hos-tjokroaminoto.html di situ terdapat bayak hal mengenai HOS Tjokroaminoto.Sekian dulu perjuman kai ini semoga artkel yan mimin bagikan ini dapat bermnfaat dan menambah wawasan tentang salah satu sejarah bangsa  


Dikutip dari :

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN DAN CARA MENGGUNAKAN MESIN CETAK OFFSET

Hay sahabat Alkarmosite berjumpa lagi pada kesempataan kali ini.Pada kesempatan ini mimin akan membagikan artikel mengenai tentang mesin cetak offset. Ha mesin cetak offset,apa itu? nah penasarankan yaudah mimin kasih pembahasan nya sekalian cara mengopersikan mesin cetak offset  khusunya mesin oliver 58 secara lengkap dan tuntas.Yuk nggak usah basa basi lagi siamak penjelansan nya ya. Banyak jenis mesin yang dapat digunakan untuk mencetak salah satunya yaitu adalah  mesin cetak offset oliver 58. Dari segi model gambar, ukuran gambar, ukuran kertas berbeda mesin yang bisa digunakan. karena itu harus menyesuaikan faktor yang tersebut di atas. Salah satu mesin cetak ukuran besar adalah oliver 58. Mesin ini berukuran silinder 51 x 57 cm , dengan ukuran kertas maksimal 44 x 58 cm dan maksimal area cetak adalah 42 x 56 cm. Jadi walau ukuran silinder tempat untuk meletakkan plat besar namun ukuran cetaknya tidak bisa pas persis seperti ukuran silinder mesin oliver 58 tersebut....

UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA

UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA 1. Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Ideologi.  a. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) Madiun Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Musso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI. Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani. Sebagian kekuatan, kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Muso juga kerap mengeluarkan pernyataa...

Prinsip Dasar Pengambilan Gambar Vidiografi

Hai sobat,,,Apa kabar??Semoga sehat selalu ya, Aminn Gimana nih kegiatan hari ini ,lancarkan dan semoga apa yang dilakukan pada hari ini bermanfaat dan barokah.Mungkin di antara sobat semua suka dengan kegiatan mengambil gambar bergerak atau biasa di kita kenal dengan istilah vidiografi. Akan tetapi apakah sobat semua sudah tau prinsip dasar gambar dalam kamera?? So, kalo belum tau simak penjelasan di bawah ini oke oke,,,,,Sebelumnya taukah sobat Vidio itu?? Vidio adalah gambar bergerak yang menuturkan cerita.Ada kesamaan tertentu antara vidio dan still photography, tetapi perbedaan keduanya sangat besar. Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. Salah satunya adalah dengan mengetahui teknik shot itu sendiri dalam video. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik shot yang biasa dipakai dalam membuat sebuah video/film.  A...